Kuasa Hukum: Penyerangan Ahmadiyah Ada yang Mengkomando
Petugas kepolisian menyisir lokasi kejadian pascapenyerangan terhadap warga yang diduga menganut aliran Ahmadiyah di desa Umbulan, Kec Cikeusik, Pandeglang, Banten, Senin (7/2). Sejak kemarin malam, warga Desa Umbulan mengungsi karena khawatir menjadi korban salah sasaran. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim kuasa hukum Jemaah Ahmadiyah mengungkap adanya pemberi komando dalam aksi kekerasan di Cikeusik, Pandeglang, Ahad (6/2) lalu. Pemberi komando ini tertangkap rekaman video yang dibuat oleh A, salah seorang anggota Jemaah Ahmadiyah.
"Ada orang atau warga yang tampangnya jauh lebih tenang dan sikapnya memerintah atau mengkomandoi," ujar salah seorang kuasa hukum, Khairul Anam di Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Jumat 11 Februari 2011.
Peristiwa penyerangan yang menimbulkan korban tiga Jemaah Ahmadiyah tewas ini sempat terekam dalam video milik A. Dalam video yang sempat beredar di laman Youtube.com ini terlihat jelas beberapa penyerang menggunakan pita berwarna biru dan hijau. "Ada juga yang tak berpita," ujar Anam.
Menurut Anam, pemberi komando tersebut mengarahkan massa yang beringas untuk melakukan perusakan dan penganiayaan terhadap jemaah. "Pertama menyerang rumah, kedua mobil, terus serang orang," tuturnya. Ia menduga orang-orang inilah yang menjadi provokator penyerangan itu.
Video rekaman milik A itu, menurut Anam, merekam secara jelas kejadian penyerangan. Selain itu terdapat juga kejadian pra penyerangan. "Sebelum penyerangan ada pertemuan antara Jemaah dengan Polisi, itu juga terekam disana," ujarnya.
A sendiri saat ini sedang diperiksa di Bareskrim Mabes Polri. Ia diperiksa sebagai saksi karena dianggap mengetahui secara jelas peristiwa ini.
Menurut Anam, pemberi komando tersebut mengarahkan massa yang beringas untuk melakukan perusakan dan penganiayaan terhadap jemaah. "Pertama menyerang rumah, kedua mobil, terus serang orang," tuturnya. Ia menduga orang-orang inilah yang menjadi provokator penyerangan itu.
Video rekaman milik A itu, menurut Anam, merekam secara jelas kejadian penyerangan. Selain itu terdapat juga kejadian pra penyerangan. "Sebelum penyerangan ada pertemuan antara Jemaah dengan Polisi, itu juga terekam disana," ujarnya.
A sendiri saat ini sedang diperiksa di Bareskrim Mabes Polri. Ia diperiksa sebagai saksi karena dianggap mengetahui secara jelas peristiwa ini.
0 komentar:
Posting Komentar